Cerita ini adalah cerita lanjutan dari cerita yang pertama Karena Aku Malaikatmu Yang Pergi dan Kembali kali ini aku akan menceritakan hal serupa bagaimana kisah cintaku ini tertahan hingga saat ini.
Pada saat perkenalanku pertama itu aku tak bisa membayangkan apa yang barusan saja terjadi, sedikit bangga dan membingungkan, mungkin sebagian orang juga pernah merasakan hal serupa dengan ku ini, berkenalan dengan wanita yang mereka banggakan dan kagumi.
setelah berkenalan pada hari itu, hari-hari ku sangat berarti dan semangat, setiap hari hanya memikirkannya, melamuninya, yah lebay gitu, semua buku, tembok kamar tertulis nama dia, itu semua aku lakukan tanpa dia saadari, mungkin dulu dia tidak tau bahwa aku menyukainya dan mengaguminya.
setelah sekianlama aku berkenalan dengannya, aku baru diberi kesempatan untuk jalan dengannya, pada saat itu dia sudah memiliki pacar, dan pacarnya adalah teman satu team basketku dulu, sebut saja namanya Anggur, si anggur dan si bodoh baru berbacaran kurang lebih 2 minggu, aku tau dia sudah punya pacar ketika temannya ternyata temanku juga, memberitahuku, yah mulanya aku menyesal, takut dan merasa bersalah, tapi ya sudahlah, toh janur kuning belum melengkung hahahaha
Pada saat itu hari minggu jalan pertamaku dengannya, kami ber 4 aku, bodoh, jalam, dan elva kami berpasangan, berjalan ke air terjun yang cukup jauh dari kampungku, perjalanan memakan 3 jam jika berjalan kaki, pada saat itu turun hujan, dan kamipun berteduh di suatu gubuk yang tidak jauh dari air terjun, kamipun kedinginan dan seluruh badan menggigil, entah apa yang harus aku lakukan, pada saat itu jalam mempunya korek kayu yang hanya tersisa 10 batang, awalnya jalam dan elva yang mengidupkan untuk membuat api unggun tapi tidak bisa hidup dan selalu gagal, korek pada saat itu tersisa 4 batang, semakin bingung dan tidak bisa mikir.
Akhirnya setelah mereka ber dua mencoba menghidupkan api dan gagal, aku turun tangan, aku mencoba banyak cara agar api hidup dan mereka semua hangat, tapi entah apa yang aku lakukan sempat gagal 2 kali dan korek api sisa 2 batang, tidak lama kemudian si bodoh membantuku untuk menghidupkannya, setetalah beberapa menit aku dan bodoh berhasil mengidupkan api, sambil menghidupkan api aku hanya memandangi wajahnya yang lugu dengan rambut yang basah setelah sempat kehujanan, setelah api hidup kami ber 4 bercanda dan ngobrol-ngobrol hingga tak terasa waktu sudah menunjukan kami harus pulang.
Setelah itu kami pun pulang dan kami berjalan dengan keadaan basah kuyup, dan kedinginan, pada saat diperjalanan aku sempat bingung aku ingin memegang tangannya, namun aku belum cukup berani untuk memegang tangannya, tapi ya sudahlah yang penting aku sudah sempat jalan dengannya.
Pada saat pulang, aku meminta no telvnnya meski dengan keadaan malu tapi aku mencoba memberanikan diri, yang paling aku ingat saat itu Handphone yang dia gunakan SIEMENS M55 masih ingatkan dengan handphone jadul yang sudah polyphonic itu hahahaha, sedangkan aku menggunakan handphone NOKIA 3315 yang tidak polyphonic melainkan monolphonic.
Setelah kami bertukar no kamipun pulang kerumah masing-masing, namun pada saat itu aku duluan pulang karena orang tuaku menyuruhku untuk membelikan sesuatu, akupun buru-buru pulang agar nantinya aku bisa melihatnya melewati rumahku dan berharap dia tersenyum.
setelah menunggunya hampir 45 menit akupun melihatnya dari jauh, menaiki ojek dengan t-shirt hitam polos dan celana pendeknya, rambutnya yang terurai tertiup angin, wajah lugunya, bibirnya yang merah mungil, matanya yang penuh dengan kepolosan, semakin dekat dan akupun melihatnya melewati depan rumahku, pada saat itu dia memberikan senyum yang begitu indah, jika aku pejamkan mata aku masih bisa membayangkan senyum pertamanya yang indah itu, akhirnya diapun lewat dan akupun berlari ke dalam rumah dengan riangnya, oh tuhan apakah ini cinta apakah hanya sekedar sapaan pertemanan.
Malampun tiba aku menunggu dia memberi kabar kepadaku, dan HPkupun berdering titittiti titititi begitulah bunyinya, akupun melihat kelayar HPku 1 pesan diterima, tak sabar dan hati ini sungguh gugup, setelah aku membukanya ternyata benar dia mengirim SMS pertamanya ke HPku, pada saat itu dia mengirim sms Selamat malam.... wildan terimakasih atas hari ini...
wah akupun membalasnya dengan penuh harapan, dan setelah itu aku smsan dengannya hanya sampai jam 9 malam karena pada saat itu dia di wajibkan untuk tidur hingga pukul 9 malam.
Setelah dia pamit tidur akupun bergegeas ke kamar, kamar kecil dengan ranjang kayu dan lampu 5 watt kuning itu, sambil memeluk gulingku yang penuh dengan PETA tak peduli peta apa itu, akupun membayangkan bisa berada disampingnya dan memeluknya hingga pagi hari, dan aku berdoa semoga aku memimpikannya.
Bersambung.....
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !