Judulnya provokatif amat ya? Saya juga merasa begitu. Tapi itulah faktanya. Karena tertarik dengan fenomena Ponari Sweat yang menjadi viral, saya mencoba menggali lebih jauh mengenai Ponari di dunia maya. Ponari, sang dukun cilik dadakan yang dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit hanya dengan air celupan batu petir yang konon didapatnya ketika kesambar petir, memang lagi hot di dunia nyata. Puluhan ribu orang antri, dan beberapa meninggal, hanya karena ingin disembuhkan bocah SD asal Jombang ini. Selama bulan Februari 2009 ini, Ponari mengharubirukan berbagai media massa baik cetak, radio maupun online. Dan ternyata, di dunia maya pun Ponari tidak kalah saktinya ketimbang Sarah Azhari. Pencarian kata di Google dengan kata kunci “Ponari” mengalahkan kata kunci seleb paling dicari di web, “Sarah Azhari”.
Perhatikan gambar yang saya ambil dari Google Trends di bawah ini:
Pencarian kata kunci “Sarah Azhari” stabil, artinya bintang sinetron itu memiliki penggemar tetap di dunia maya. Sedangkan Ponari muncul tiba-tiba karena kehebohannya awal tahun ini. Hebatnya, selama 15-22 Feb, tingkat pencariannya mengalahkan adik Ayu Azhari itu.
Saya menduga, hal itu bisa terjadi lantaran dipicu oleh usulan lucu blogger. Karena prihatin dengan korban-korban yang berjatuhan gara-gara antri dalam kondisi sakit, ada yang mengusulkan agar air celupan batu geledek Ponari dibuat dalam kemasan saja, dan dimereki PONARI SWEAT, plesetan dari Pocari Sweat. Usulan itu dilengkapi dengan gambar-gambar iklan lucu produk baru dunia maya itu.
Dengan segala hormat kepada pembuatnya, saya tampilkan gambarnya di sini yang saya ambil dari dua tempat.
Gambar di atas saya comot darisini:
Gambar ini diambil dari sini.
Banyak blogger yang menulis ulang atau memodifikasi gambar-gambar ini sehingga menimbulkan efek viral. Saya tidak tahu siapa yang memulainya, yang jelas, karena saking lucunya, pesan dan gambar itu menyebar ke berbagai mailing list, forum, bahkan nyasar ke Facebook.
Hasilnya? Pencarian di Google per 2 Maret 2009 dengan kata kunci “Ponari Sweat” yang kontennya dipasok sebulan saja, memberikan rujukan situs web yang dua kali lebih banyak ketimbang kata kunci “Pocari Sweat” yang dipasok sepanjang masa.
Perhatikan gambar di bawah ini:
Kata kunci produk asli “Pocari Sweat” sepanjang masa hanya menghasilkan 187 ribu rujukan situs di Google.
Sebaliknya, kata kunci “Ponari Sweat” yang hanya meledak sebulan, bisa menghasilkan 302 ribu rujukan Google.
Sedih atau gembirakan pemilik merek Pocari Sweat terhadap hal ini? Kalau saya pemilik Pocari Sweat, saya malah gembira. Plesetan produk yang bersifat lucu ini dan penyebarluasannya menjadi viral oleh publik justru menguntungkan. Publik diingatkan lagi mengenai Pocari Sweat tanpa harus membuat iklan dengan biaya mahal.
Sumber : Virtualdotid
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !