Home » , » Agar Investasi Di e-Commerce Berjalan Mulus, Apa Saja Yang Perlu Disiapkan?

Agar Investasi Di e-Commerce Berjalan Mulus, Apa Saja Yang Perlu Disiapkan?

Written By Unknown on Rabu, 24 Juli 2013 | 12.26

Dalam seminar “e-Commerce for Brands, It’s Time,” di Letris Room-Mezzanine Floor Hotel Mulia Jakarta (7/2) yang diselenggarakan oleh Virtual Consulting bekerjasama dengan IBM, JNE dan diikuti oleh sekitar 250 peserta, mengupas tuntas kondisi perkembangan e-commerce di Indonesia dan besarnya peluang meraih keuntungan dari e-commerce.
Dalam tulisan sebelumnya telah di jelaskan tentang perkembangan pengguna internet di Indonesia dan empat komponen utama pendukung e-commerce yang sudah siap untuk membantu pemilik brand melakukan ekspansi pasarnya di dunia dijital. Empat komponen dimaksud adalah Pasar, Insfrastruktur, Pembayaran dan Distribusi atau Pengiriman.
Yang akhirnya jadi banyak pertanyaan adalah, bagaimana caranya agar investasi yang dikeluarkan untuk e-commerce bisa berujung pada conversation rate yang baik?
Dalam seminar yang juga dihadiri oleh puluhan jurnalis dari berbagai media di Jakarta juga menjelaskan bagaimana caranya agar investasi yang sudah dikeluarkan di e-commerce bisa berjalan mulus, sesuai harapan pemilik brand. Pada akhirnya, semua investasi di e-commerceharus menghasilkan convertion rate atau jumlah transaksi yang terjadi. Convertion rate adalah akibat, dia dihasilkan dari sejumlah faktor;
1. Accessibility: Kemudahan mengakses web, kemudahan bertransaksi serta waktu pengiriman yang singkat menjadi faktor penting dalam pertumbuhan sebuah e-commerce. Dan yang tak kalah penting tentu saja pemasaran dijital yang tepat sasaran.
.2. EngagementEngagement yang dimaksud di sini adalah engagement di dalam web/webcontent yang mampu membuat pengunjung betah berlama-lama di dalam web dan kembali lagi untuk mencari produk yang dibutuhkan. Selain konten berbentuk teks, juga bisa dibuat konten aplikasi yang mengarah ke pembelian. Contoh misal: sebuah web fashion memiliki aplikasi “what to wear this week” yaitu sebuah aplikasi yang memungkinkan pengunjung mix and matchbaju selama seminggu dan mengirimkan reminder nya via email/social media kepada orang yang sudah memainkan aplikasi tersebut. Setiap item yang dipilih, akan dilengkapi dengan tombol “BUY NOW
3. Social: Jakarta dan Bandung jadi kota “tercerewet” di dunia untuk media sosial Twitter,  Indonesia jadi negara keempat tertinggi pengguna Facebook, 7 dari 10 website yang paling banyak dikunjungi di Indonesia adalah social media . 3 fakta  di atas berujung pada tuntutan bagi hampir semua brand untuk “menjadi sosial”  dengan memiliki presence di social media.
Gunakan social media untuk berinteraksi dan memahami insight konsumen sehingga terjalin “kedekatan” yang berujung pada semakin kuatnya presence sebuah brand di benak konsumennya.
4. Teknologi dan Infrastruktur: Saat pertama memasuki commerce, pemilik brand tak jarang beranggapan bahwa membangun e-commerce sesederhana membangun website jualan tanpa perlu persiapan teknologi dan infrastuktur yang kuat. Akibatnya, ketika mendapat respondyang tinggi, website jebol  dan peluang transaksi pun hilang.
Jika memiliki visi mengembangkan e-commerce nya menjadi besar, maka pemilik brand dari awal harus investasi pada teknologi dan infrastruktur yang berkualitas. Hal ini diperlukan untuk menjamin skalabilitas supaya sebesar apapun transaksi yang masuk dalam waktu bersamaan,website tidak jebol.
E-commerce yang bergerak terus, pada akhirnya akan mengelola data pelanggan dalam jumlah besar (big data). Untuk itu, website e-commerce juga perlu dilengkapi dengan Tools danAnalytic yang memungkinkan analisa real-time terhadap data konsumen dalam jumlah besar. Data tersebut dibaca per individu sehingga perusahaan dapat memberikan layanan yang tepat sasaran kepada konsumennya atau behaviaoral approach.
Sumber :virtualdotid
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !