Tanda tanda pasangan siap menikah
Umumnya setiap orang pasti mendambakan suatu pernikahan. Namun apa hanya dengan modal cinta kamu dapat dikatakan siap menikah? Tentu tidak. Membina hubungan pernikahan tidak cukup jika hanya bermodalkan cinta. Cinta bukan lah satu-satunya tolak ukur untuk menentukan apakah kamu siap menikah atau tidak.Berdasarkan buku Relationship for Dummies –Dr. Kate M. Wachs, terdapat beberapa tanda untuk menentukan bahwa kamu dan pasanganmu dapat dikatakan siap untuk menikah. Kamu dikatakan siap menikah ketika:
- Sudah matang secara emosional. Artinya kamu sudah dapat menghargai arti kehidupan dan kamu dapat mengambil keputusan secara bijak. Kamu dan pasangan haruslah matang secara emosional, jika salah satunya belum matang secara emosional maka besar kemungkinannya ia akan berubah arah hidup.
- Selain matang secara emosional, kamu dikatakan siap menikah jika memang kamu memiliki keinginan untuk menikah. Jika kamu dan pasangan sudah menjalani hubungan pacaran yang cukup lama tetapi belum ingin menikah, misalnya karena masih focus pada pendidikan atau karir, tentunya itu akan sulit.
- Kamu dan pasanganmu banyak memiliki kesamaan dan kalian saling melengkapi. Beberapa hal yang sebaiknya sejalan misalnya ras, agama, tingkat pendidikan, tujuan hidup, dan status social ekonomi. Jangan memaksa sesuatu hal yang tidak sejalan. Setiap pasangan juga tidak harus sama dalam segala hal, perbedaan itu boleh ada, tetapi perbedaan yang saling melengkapi, bukan malah menyakiti.
- Ketika kalian saling mengenal satu sama lain dengan waktu yang cukup lama. Mengenal disini artinya kamu sudah saling mengenal dan memahami pasanaganmu dalam berbagai situasi dan kondisi. Penelitian mengatakan bahwa waktu minimal untuk mengenal secara mendalam adalah 1.5 tahun untuk dapat menjadi predictor pernikahan yang bahagia.
- Kamu ingin mempunyai pasangan hidup, tetapi tidak tergantung padanya. Artinya, jangan menikah jika kamu tidak mampu mandiri. Untuk mencapai pernikahan yang bahagia kedua pasangan haruslah menjadi pribadi yang mandiri dan stabil. Dibutuhkan pendidikan dan karir yang mantap untuk dapat mandiri. Jika seandainya sesuatu yang buruk terjadi pada pasanganmu, dalam hal inilah pribadi yang mandiri dibutuhkan.
- Yang terakhir, kamu dan pasangan dikatakan siap menikah jika kalian mencintai satu sama lain secara mendalam. Hal ini tidak berarti kamu harus selalu merasa dagdigdug atau salah tingkah saat bersamanya, tetapi kehangatan dalam hubunganlah yang menjadi hal penting.
Sumber: Wachs, Kate. 2002. Relationship For Dummies. Canada : Wiley Publishing, Inc.
Refernsi: @bangjeki #readytomarry
sumber artikel
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !