Home » » PILIHAN VIRA

PILIHAN VIRA

Written By Unknown on Kamis, 14 Februari 2013 | 10.20


               Ulangan semester II yang telah di jalan kan Vira saat ini terasa sulit. Ia harus mempertahankan namanya untuk tetap berada di kelas A. Namun, Vira mendapat sedikit penyemangat dari cowok yang sudah lama namanya tersimpan di hatinya. Ya. Dia Radit. Saat hari-hari meneganggakan selama ulangan itu berakhir, hati Vira lega. Namun, perasaan takutnya belum hilang. Ia masih menunggu hasil ulangan itu, apakah Ia remedial atau tidak. Selama seminggu ia menunggu pengumuman remedial, Vira berharap ia tidak mendapatkan satu pelajaran pun yang remedial.

               Tiit , tiIt , tiit, tiit…..Saat malam hari ketika Vira sedang memainkan gitar kesayangannya, handphonenya berbunyi. Mendengar suara sms dari handphonenya, Vira lalu mengambil dan membaca isi pesan tersebut. Nomor tanpa nama dan tidak di kenal di dalam kontak hpnya, Vira bingung. Isi pesan tersebut hanya bertanya “sory, ini nomornya Vira, bukan?” melihat nomor tak di kenal itu, Vira bingung dan tidak membalas pesan tersebut. Keesokan harinya, Ia bertanya kepada teman sebangkunya.

               “May, kamu tau nomor ini enggak?” Tanya Vira kepada Maya.

               “Ini nomor Radit, Vir,” jawabnya sambil melihat nomor itu dengan teliti.

               Tak berapa lama kemudian, handphone Vira berbunyi. Seketika itu juga Radit sms Vira. Pesan itu berisi “sorry, Ini nomornya Vira, bukan?” pesan itu sama seperti pesan yang tadi malam di nomor yang sama. Setelah Vira mengetahui nomor itu adalah nomor Radit, Vira meresa senang d dan menanggapi pesan itu dengan baik dan ramah.

               Mungkin Vira telah jatuh cinta kepada Radit. Setiap hari, Vira selalu menunggu sms dari Radit. Namun, hati Vira yang sedang berbunga karena sedang dekat dengan Radit tidak bisa di gabungkan dengan keadaan Vira. Usianya yang baru 14 tahun dan masih duduk di bangku SMP belum memenuhi syarat pacaran dari orang tuanya. Vira bingung, ia tidak ingin membohongi orang tuanya, tapi ia juga tidak bisa membohongi perasaannya. Keesokan harinya Vira bertemu dengan Radit. Senyum kecil di bibir Radit membuat Vira yakin bahwa Radit juga menyimpan rasa yang sama dengannya. Di mulai dari perhatian dari Radit kepada Vira, sampai saat pertemuannya sekarang.

               Saat pulang dari sekolah, Vira mendapat satu pesan lagi dari handphonenya. Pesan itu ternyata dari Radit. Saat Vira membaca pesan itu, kata demi kata ia baca, ternyata Radit mengungkapkan isi hatinya lewat pesan itu. Radit menyatakan cinta atau zaman sekarang disebut dengan tembak. Vira bingung harus menjawab apa. Dalam hati ia sangat bahagia, tapi orang tuanya menentang keras Vira berpacaran. Saat itu juga Vira harus memutuskan pilihan yang benar, ia harus memilih untuk tidak menerima cinta Radit daripada harus membohongi orang tuanya. Rasa sedih , sakit, dan kecewa di rasakannya. Hatinya hancur harus menolak cinta pertamanya. Orang yang selama ini dia harapkan harus ia lepas begitu saja. Pertemanan Vira dan Radit sekarang renggang. Mereka tidak pernah mengirim pesan lewat ponsel atau bercanda gurau bila bertemu. Vira tidak menyesal atas apa yang ia pilih, mengorbankan cinta pertamanya untuk masa depannya.


==========================================================================
Karya : Annisa Arfadina
TTL : Balikpapan, 03 februari 1998
Agama : Islam
Status : Pelajar , kelas IX
Alamat : Jl. Syarifudin Yoes. Perum. PMIP Blok D.1 No.6 RT.94 Bal-Sel . Balikpapan Kal-Tim.
Alamat Facebook : ‘annisa arifin’
Alamat Twitter : @cacaarfa


Read more: http://cerpen.gen22.net/2011/12/pilihan-vira.html#ixzz2Kq8VZgeO
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !