pekerja seks abg disaritem bandung sanggup layani 15 pria sekaligus

Pekerja sex abg saritem Bandung - Para pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi Saritem, Bandung diakui sanggup melayani 15 pelanggan setiap harinya. Rata-rata setiap tamu yang datang akan dilayani selama 45-60 menit.
"Setiap hari aku melayani hingga 15 orang tamu mas. Paling minim 5 laki-laki kalau lagi sepi," kata Amel (16)-bukan nama sebenarnya, salah satu PSK muda asal Indramayu, dalam perbincangan dengan mbkpos. (5/5).
Amel mengaku dibanderol majikannya seharga Rp 200 ribu untuk satu kali kencan. "Dari uang itu, nantinya dibagi tiga, pertama majikan saya, kedua saya, dan ketiga calo, itu juga kalau tamunya diantar sama calo," kata Amel
Amel menambahkan kalau berada pada pukul 12.00 sampai 23.00, maka dengan harga Rp 200 ribu tersebut dapat dilakukan 2 kali "permainan", diluar jam tersebut, maka hanya dibolehkan satu kali "permainan". "kalo dari jam 12 siang sampe jam 12 malam, itu dengan 200 ribu bisa main dua kali mas, tapi kalo diluar jam itu, Cuma bisa satu kali, kalo mau dua kali ya nambah duitnya mas." Ujar Amel sambil tertawa.
Setelah malam harinya bekerja, para PSK beramai-ramai melakukan sarapan pagi sebelum beristirahat untuk persiapan tenaga di malam selanjutnya. Pekerja seks komersial (PSK) di Bandung yang beroperasi di Jalan Saritem, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Bandung, Jawa Barat, mengaku bisa mengantongi uang hingga Rp 10 juta setengah bulan, bahkan lebih.
"Ya, kisaran segitu. Tapi, tergantung kerja kita dan berapa banderol kita. Besar kecil gaji kita tergantung seberapa banyak kita main dengan tamu," kata Amel.
Amel sendiri ingin keluar dari pekerjaan tersebut, karena setelah tujuh bulan melakoni bisnis tersebut, ia merasa lelah dan tidak manusiawi. "kayanya abis ini aku mau keluar mas, aku udah capek, terus aku juga diperlakuin kaya gini, tangan aku sakit, bukannya disuruh istirahat, malah terus disuruh melayani tamu, padahal, hari ini aja aku sudah melayani 12 tamu mas." Kata Amel sambil menunjukan tangannya yang sakit.